WELCOME TO MY BLOG

Minggu, 28 Juni 2015

PUBERTAS


BAB I PENDAHULUAN

 

1.1              LATAR BELAKANG

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.

 Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu. pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks.

1.2              RUMUSAN MASALAH

1.      Apa penyebab munculnya pubertas pada laki-laki?

2.      Hormon apa saja yang mempengaruhi terjadinya pubertas pada laki-laki ?

3.      Organ dan kelenjar apa saja yang berkembang pada masa pubertas pada laki-laki?

4.      Apa saja ciri-ciri laki-laki yang mengalami pubertas?

 

1.3              TUJUAN DAN MANFAAT

1.      TUJUAN

a.       Pemenuhan nilai mata kuliah fisilogi.

b.      Untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca tentang perubahan alat kelamin pria pada masa pubertas.

c.       Mengetahui ciri-ciri laki-laki pada masa pubertas

2.      MANFAAT

Manfaat bagi penulis, orang lain, khusunya mahasiswa maupun dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim.


 

BAB II PEMBAHASAN

 

2.1              Penyebab munculnya Pubertas pada Laki-laki

1.         Penyebab Munculnya Pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Hormon seks yang memengaruhi laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.

 


2.         Penyebab Perubahan Pubertas

1.            Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.

2.            Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.

3.            Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

2.2              Hormon yang Mempengaruhi Pubertas Pada Laki-laki

Hormon Pada Pria

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.

 

1.       Testoteron

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

 

2.       LH (Luteinizing Hormone)

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

 

3.       FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

 

4.       Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

 

5.       Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

 

Ejakulasi

Ialah pengeluaran air mani dari penis sewaktu puncak persetubuhan. Tahapannya adalah sebagai berikut:



 

2.3              Organ dan Kelenjar yang Berkembang saat Laki-laki Pubertas

Menurut Tanner, pubertas pria terbagi menjadi 5 tahap. Indikator yang ditinjau adalah ukuran/ volume testis, panjang penis, warna kulit dan rambut puber.

  • Tahap P1: Prepubertal, panjang testis kurang dari 2,5 cm. 
  • Tahap P2: Peningkatan ukuran testis, kulit skrotum sedikit lebih gelap dari sebelumnya, tumbuh rambut pubis tapi masih sedikit. 
  • Tahap P3: Ukuran panjang testis sekitar 3,3-3,5 cm, penis memanjang, rambut pubes semakin banyak. 
  • Tahap P4: Testis panjang rata-rata sekitar 4.1-4,5 cm, penis semakin besar dan panjang, rambut pubes sudah seperti pada dewasa. 
  • Tahap P5: Ukuran panjang testis lebih dari 4,5 cm dan proses spermatogenesis terjadi sempurna sehingga jumlah sperma yang matur mencukupi untuk fungsi reproduksi.


Perubahan Hormon

Sebelum puber dimulai, sekitar usia 8-9 tahun terjadi peningkatan signifikan hormon androgen dari korteks adrenal (adrenarche). Sementara itu, aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-testis menyebabkan peningkatan kadar hormon FSH, LH dan testosteron darah signifikan dimulai usia 11,5 tahun. Peningkatan ini dimulai bersamaan dengan peningkatan ukuran testis (P2). Rambut pubes, ukuran penis dan percepatan tinggi badan dipengaruhi oleh peningkatan hormon androgen.

Peningkatan ukuran penis dan testis

Karena pengaruh hormon androgen, terjadi peningkatan ukuran penis dan testis. Ukuran testis bertambah lebih dahulu, dimulai usia sekitar 11-12 tahun sedangkan pertambahan ukuran penis mulai sekitar usia 12-13 tahun. Peningkatan ukuran testis berkaitan dengan peningkatan sintesis hormon testosteron, makin aktifnya proses spermatogenesis dan perkembangan kelenjar-kelenjar seksual yang berkontribusi terhadap sekresi cairan semen. 

Pada usia puber, peningkatan sekresi cairan akan menyebabkan penuhnya saluran reproduksi yang memicu terjadinya kontraksi involunter (ejakulasi), dan biasanya dipicu oleh mimpi erotis. Hal ini yang disebut nocturnal emmision atau wet dream (mimpi basah) pada anak usia puber. Cairan yang keluar pada saat awal pubertas belum terdapat sperma sehingga belum dapat berfungsi dalam reproduksi seksual. Baru setelah 1-2 tahun berikutnya sperma dalam semen (cairan ejakuat) jumlahnya cukup dan matur.

1.         Alat kelamin dalam

Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.

a.   Testis

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).

Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.

Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.

Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:

·        memproduksi sperma (spermatozoa)

·        memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:

·        luteinizing hormone (LH)

·        follicle-stimulating hormone (FSH)

Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.

Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi.

b.   Saluran reproduksi

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.

·        Epididimis (tempat pematangan sperma)

Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens

·        Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)

Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

·        Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra

·        Uretra

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

c.   Kelenjar kelamin

Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra.

Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim. Kelenjar aksesoris terdiri dari:

·        Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.

·        Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.



Gambar 2. Kelenjar prostat

·        Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)

Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

1.   Alat kelamin luar

·        Penis

Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).

·        Skrotum

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.

Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.


2.4              Ciri Laki-laki yang Mengalami Pubertas

Ciri kelamin sekunder pada pria adalah:

1.            Tumbuh kumis dan janggut, rambut pada dada, rambut pada sekitar alat kelamin , rambut pada ketiak dan sebagainya.
2.           ada suara akan semakin rendah.
3.            Pundak akan semakin lebar.
4.            Dan kebanyakan akan tumbuh prominentia laryngea atau jakun.
5.            Jaringn kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
6.            Mulai muncul jerawat di sekitar wajah
7.            Mulai tampak ada otot -otot yang berkembang lebih besar dan menonjol


BAB III

PENUTUP 

3.1              KESIMPULAN

1.      Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual

2.      Pada masa pubertas terdapat perkembangan organ reproduksi laki-laki yang di pengaruhi berbagai hormone yaitu testoteron, LH, FSH, dan esterogen.

3.      Ciri-ciri laki-laki yang mengalami pubertas antara lain : tumbuh kumis, janggut, dada melebar, suara membesar dan sebagainya. 
 
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.